Mahasiswa FPMIPA UPI Bermain di Film Lasjkar Sjetan


by: Depilkom UPI    26/11/2015 07:25:36

Salah seorang mahasiswa Ilmu Komputer Fakultas Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FPMIPA) Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) angkatan 2007 Arfi Fauzi, telah berhasil menggapai impiannya untuk berperan di layar lebar. “Lasjkar Sjetan”, adalah judul film yang dibintanginya. Film tersebut disutradari oleh Bayu Prayoga. Tak lama lagi, film tersebut akan rilis di bulan Februari 2014 ini. Mendengar judulnya, mungkin sebagian orang akan menduga itu adalah film horor. Setelah menonton trailernya, ternyata itu adalah film tentang perang kemerdekaan. Aktor senior Pong Hardjatmo juga turut berperan dalam film tersebut. “Saya punya kesempatan bermain film bersama aktor senior Pong Hardjatmo,” ucap Arfi saat ditemui di Gedung FPMIPA UPI, Rabu (4/12/13). Arfi Fauzi berperan sebagai Rais, yang memiliki tiga sahabat dalam memimpin perang kemerdekaan (1946-1949) di Rengasdengklok. Film ini menceritakan empat pemuda yang memimpin pasukan dalam berjuang mengusir Belanda saat Belanda kembali ke Indonesia melalui agresi militer. Rais besama dengan tiga sahabatnya itu terus melakukan perlawanan terhadap pasukan Belanda. Mereka dijuluki “laskar setan” oleh tentara Belanda karena kegesitannya dalam perang gerilya. Keterlibatan Arfi dalam film tersebut karena kegigihannya untuk bisa bermain dalam layar lebar. Melalui casting yang dilakukan di Be Mall Bandung pada Februari 2014, ia pun lolos casting. Lalu mengikuti final casting yang berlokasi di Bogor. Pada casting kedua inilah ia diterima, dan mendapatkan peran sebagai Rais karena kecocokannya dengan karakter dan fisik Rais yang sesungguhnya. Sebelumnya, Arfi juga pernah menjadi pemain figuran pada beberapa film dan FTV. Karena hasratnya yang ingin menjadi seorang aktor, ia mencari informasi casting untuk beberapa film yang akan digarap. Pucuk dicinta ulampun tiba, penggarapan film “Lasjkar Sjetan” menarik dirinya untuk ikut berperan. Bukan lagi sebagai pemain figuran, tapi salah satu pemeran utama. Ia mendapatkan ilmu dan pengalaman seni peran melalui komunitas teater semenjak kelas 1 SMA. Saat duduk di bangku kuliah pun, aktivitas teaternya tak pernah ia tinggalkan. Melalui sanggar teater, Arfi terus mengasah kemampuannya dalam seni peran. Menurutnya, bermain di teater lebih banyak menguras energi dibandingkan dengan berperan di film layar lebar. “Karena dalam teater kita harus menyesuaikan dengan luas ruangan dan banyaknya penonton, sehingga gerakan dan suara harus jelas,” ujarnya. Arfi mengungkapkan, bahwa kedepannya dirinya akan dikontrak oleh sang sutradara film Lasjkar Sjetan itu untuk bermain di film selanjutnya. “Saya berharap, film pertama yang saya bintangi menjadi awal dalam meniti karirnya sebagai aktor di layar lebar,” pungkasnya.(Rdn)